Rabu, 27 Oktober 2010

Waspadalah dengan gejala-gejala seperti berikut ini


Ada kalanya kita ,melihat orang di dekat kita atau bahkan kita sendiri merasakan ciri-ciri di bawah ini, maka ada kemungkinan kita mendapat gangguan mahluk halus

I. SECARA FISIK

1.Pusing-pusing sebagian atau keseluruhan, leher berat/kaku
2.Bahu,pundak selalu berat/pegal
3. Nyeri,panas atau terasa berat pada bagian-bagian tertentu
4. Sakit pada perut atau ulu hati
5.Dada sesak atau panas
6.Gangguan sekitar rahim,prostat,ginjal
7.Pandangan mata kabur
8. Mendengkur sangat keras ketika tidur atau suara gigi bergesekan
9. Makan minum berlebihan
10. Memiliki kekuasaan fisik yang diluar kemampun umumnya manusia
11. Sakit yang sangat pada jam-jam tertentu
12. Sakit yang berpindah- pindah
13. Sakit yang tiba-tiba datang dan tiba-tiba hilang

II. SECARA PSIKIS

1. Mudah dan sering marah/tersinggung
2. Bingung dan sulit konsentrasi
3. Sering bermimpi yang menakutkan/tidak menyenangkan
4. Sering bermimpi didatangi binatang buas
5. Sering bermimpi dengan orang yang sama
6. Bermimpi jatuh ditempat yang tinggi
7. Bermimpi berada ditempat yang bau busuk sekali
8. Resah,gelisah,takut,minder
9. Sulit tidur,banyak tidur
10. Malas beraktifitas dalam kebaikan
11. Sering berprasangka buruk,was-was
12. Mood tidak stabil
13. Merasa ada bisikan-bisikan di hati atau di telinga
14. Pernah atau sering mendengar suara letusan diatap atau disekitar rumah khususnya malam hari
15. Bisa melihat sesuatu (makhluk halus atau benda) yang unumnya tidak terlihat oleh orang lain
16. Merasa selalu ada yang mengikuti

III. SECARA IBADAH

1. Sering lupa jumlah rakaat Shalat
2. Terasa berat/mengantuk setiap berzikir atau membaca Al-Quran atau ketika hadir di Pengajian
3. Sering sulit bangun malam (Tahajjud)
4. Sering batal ketika wudhu
5. sering tidak yakin ketika berwudhu,mandi janabah atau was-was ketika Sholat

IV. SECARA AKTIVITAS SOSIAL

1. Terhalang rezekinya, sering gagal dalam usaha mencari nafkah
2. Terhalang jodohnya
3. Dijauhi/dibenci rekan-rekan

Semua hal di atas Insya Allah akan diatasi dengan cara di bawah ini:

I. SINARILAH RUMAHMU
DENGAN SHALAT DAN BACAAN ALQURAN SERTA ARTINYA SETIAP HARI ( AL-HADITS)

II. LAKUKAN 8 SUNNAH NABI MUHAMMAD SAW

DISETIAP HARI KITA :
1. SHALAT TAHAJJUD
2. BACA AL-QURAN DAN MAKNANYA
3. SHALAT SUBUH DI MASJID
4. SHALAT DHUHA
5. SEDEKAH SETIAP HARI
6. BANYAK ISTIGHFAR
7. MENJAGA WUDHU
8. BER-BEKAM SETIAP BULAN

Ketika Anak Mulai mengenal Sex


Menjawab pertanyaan soal seks dari anak-anak bagi orang tua bisa jadi merupakan kengerian tersendiri. Bahkan orang tua yang percaya diri pun bisa kelu lidahnya dan kikuk manakala menyangkut seks. Akan tetapi, persoalan itu tak bisa dihindarkan. Dengan menjawab pertanyaan anak selama mereka tumbuh, orang tua dapat membantu pengertian yang benar soal seksualitas pada anak. Situs kidshealth.org mencoba membantu Anda.

Kapan anak mulai ingin tahu soal seks?
Anak-anak adalah manusia juga, sehingga mereka pun merupakan makhluk seks. Inilah yang harus dipahami oleh para orang tua. Tidak saja anak-anak, bahkan bayi pun memiliki rasa ingin tahu tentang tubuhnya, yang merupakan sifat yang sehat dan normal.
 
Macam sikap seksual apa yang anak-anak pertunjukan?
Anak kecil akan sering menyentuh tubuhnya sendiri manakala mereka telanjang, seperti kala mandi atau sedang dibedaki. Pada tingkat perkembangan ini, mereka tidak tahu soal sopan santun. Reaksi orang tua mereka akan mengatakan bahwa tindakan si anak boleh atau tidak dilakukan. Anak kecil jangan dikata-katai atau dibuat malu dengan ketertarikan mereka pada tubuhnya. Beberapa orang tua memilih secara halus untuk sambil lalu membiarkan hal itu. Beberapa mengakui bahwa - meski mereka tahu hal itu (menyentuh tubuhnya sendiri) hal yang bagus – tindakan itu adalah tindakan privasi. Orang tua bisa menjelaskan bahwa yang mereka harapkan kepada anak adalah tindakan itu adalah tindakan privasi.

Orang tua juga harus peduli tentang masturbasi manakala anak mereka terlihat asyik dengan “kerajinan” tangannya itu. Korban pelecehan seksual kadang-kadang menjadi asyik dengan rangsangan-sendiri (self-stimulation).

Apakah baik menggunakan kata ganti untuk anggota tubuh, seperti “burung” untuk penis?
Sampai anak berumur tiga tahun, orang tua bisa menggunakan nama asli kata-kata anatomi. Kedengarannya memang medis banget, tapi tidak ada alasan mengapa label yang benar tidak digunakan sementara anak bisa mengatakan hal itu. Kata-kata itu – penis, vagina, dll. – harus diucapkan sebagaimana mestinya tanpa ada rasa risih atau malah melucu. Anak pun akan belajar menggunakan kata itu pada situasi yang benar tanpa rasa malu.

Dalam kenyataannya, hal inilah yang dilakukan banyak orang tua. Jajak pendapat yang dilakukan Gallup menunjukkan, 67% orang tua menggunakan nama sebenarnya jika merujuk ke bagian-bagian tubuh lelaki atau perempuan.
 
Apa jawaban Anda jika anak Anda bertanya dari mana datangnya seorang bayi?
Tergantung pada usia berapa anak Anda, Anda bisa bilang bahwa seorang bayi tumbuh dari sebuah telur yang ada di dalam rahim, sambil menunjuk perut ibu, dan keluar melalui tempat khusus yang disebut vagina. Tidak perlu dijelaskan aksi bercinta sebab anak sekecil itu tidak akan memahami konsep itu.

Bagaimanapun, Anda dapat menyatakan saat seorang pria dan wanita saling mencintai, mereka akan saling dekat satu sama lainnya. Katakan pada mereka bahwa sperma lelaki bertemu dengan sel telur wanita dan bayi mulai tumbuh. Kebanyakan anak berusia di bawah enam tahun akan menerima jawaban ini. Buku manual tentang perkembangan anak juga bisa membantu. Jawab pertanyaan anak Anda dengan terus terang, dan Anda akan kemungkinan besar Anda menemukan bahwa si kecil begitu senang dengan informasi yang diperolehnya.
Apa yang Anda lakukan jika menemukan si kecil sedang main “dokter-dokteran” dengan anak lain?
Anak usia 3 – 6 tahun biasanya senang main beginian. Banyak orang tua bereaksi terlalu keras ketika melihat atau mendengar anak mereka bermain dokter-dokteran. Mencerca habis-habisan bukanlah jalan terbaik mengatasi persoalan. Begitu juga dengan membolehkan hal itu juga kurang bagus. Acapkali, kehadiran orang tua cukup untuk menghentikan permainan itu.

Anda harus bijak untuk mengarahkan perhatian anak ke kegiatan lain tanpa membuat banyak pertentangan. Kemudian, duduk bersama untuk membicarakan hal itu. Jelaskan bahwa meskipun Anda mengerti keinginannya untuk memegang-megang tubuh temannya, ia sedang tumbuh menjadi gadis atau pria dewasa, dan orang pada umumnya menjaga tubuhnya tidak terlihat orang lain. Dengan cara ini Anda membuat batasan tanpa membuat si anak merasa bersalah.

Pada usia itu juga tepat untuk mengajarkan soal rabaan yang boleh dan tidak. Katakan pada anak Anda bahwa tubuhnya adalah miliknya dan itu bersifat pribadi. Tak seorang pun boleh menyentuhnya kalau ia tidak suka atau tidak menginginkan. Jika ada orang yang sengaja atau tidak menyentuhnya, katakan pada orang itu untuk menghentikannya.

Kapan orang tua seharusnya duduk bersama anak berdiskusi soal “burung dan teman-temannya”?
Sebenarnya, jangan! Pelajaran seks adalah pelajaran yang berurutan, tidak bisa sak deg sak nyet. Ini bukan proses yang seketika, langkah demi langkah sesuai dengan perkembangan si anak. Pertanyaan si anak harus dijawab sesuai dengan perkembangan umurnya sehingga rasa keingintahuannya tersalurkan seiring dengan kedewasaannya.

Jika anak Anda tidak bertanya soal seks, jangan abaikan hal ini. Pada saat ia berumur lima tahun, Anda bisa mulai memperkenalkan buku yang menyinggung soal seksualitas sesuai dengan perkembangan umurnya. Orang tua sering kesulitan menemukan kata-kata yang tepat, tetapi ada banyak buku bagus yang bisa membantu. 

Pada umur berapa telanjang di rumah mulai dibatasi?
Masing-masing keluarga memiliki standar sendiri untuk urusan ini. Meski standar masing-masing keluarga berbeda, privasi merupakan konsep penting bagi semua anak untuk dipelajari. Orang tua harus menjelaskan batasan privasi yang diperbolehkan sama seperti peraturan rumah lainnya. Pada umumnya, anak-anak akan belajar dari batasan-batasan yang Anda buat bagi mereka.

 Sampai tahap mana orang tua bisa menyerahkan ke sekolah soal pendidikan seksual?
Orang tua seharusnya memulai pendidikan seks jauh sebelum anak bersekolah. Pengenalan pendidikan seks formal di kelas bervariasi; biasanya yang diberikan berkisar anatomi, kontrasepsi, penyakit menular seksual, dan kehamilan. Orang tua harus terbuka untuk menjelaskan pertanyaan atau hal-hal yang belum jelas. Sekolah cenderung mengajar hal-hal yang berbau ilmu daripada moral. Pada area inilah peran orang tua sangat besar.
 
Pada umur berapa seorang gadis diberi tahu soal menstruasi?
Gadis (dan juga lelaki) harus diberi informasi soal ini pada umur sekitar delapan tahun, dalam beberapa hal mungkin sudah diberikan di sekolah. Buku mungkin bisa membantu, namun ibu harus juga membagi pengalaman mereka dengan sang putri, termasuk saat pertama kali mereka mulai menstruasi dan bagaimana rasanya.

KARAKTER FACEBOOKER DI LIHAT DARI CARA UPDATE STATUS






1.Tipe Pujangga

Status tipe pujangga ini kebanyakan adalah kata-kata bijak, baik yang disadur lewat buku, film, atau situs lain.

contoh :
'Belajarlah melihat dr orang Buta..dan belajarlah mendengar dr orang tuli' karna mereka melihat dan mendengar dg 'perasaan'...

"if you want weary your goal, never give up.."

Tipe ini memiliki sifat: lembut, sensitif, mudah tersinggung, tidak terlalu suka menerima kritik, perfeksionis, ingin selalu diperhatikan, suka mengkritik, dan terkadang mudah dipancing emosinya (mudah dipengaruhi), tipe pemikir

2.Tipe Mellow

Kebanyakan adalah remaja, karena yah tentu saja banyak pertanyaan yang timbul di dalam hati mereka, dan masa puber mendorong hormon untuk menginjak ladang kedewasaan.

contoh :
Mengapa aku hanya mencintaimu...??? Meskipun ada yang lain dihatiku
bimbang... ga mau kisah lama terulang kembali :(

Tipe ini memiliki sifat: mudah jatuh cinta, sensitif, mudah terharu, emosi labil dan moody, mudah dirayu, percaya akan cinta pada pandangan pertama

3.Tipe Iseng bin Gokil

Status yang dipasang di Facebook adalah kata-kata iseng dan sering menimbulkan tawa. Setiap kata-katanya lucu dan lugas.

contoh :
laki2 pake mascara = seksi??? *gdubrak*hardrock ngaco*
tak ada bolpen, pensil alispun jd

Tipe ini memiliki sifat: kreatif, suka tantangan, mudah bosan akan sesuatu untuk itu ia selalu mencari kesibukan, cerdas, lugas dan blak-blakan, cuek

4.Tipe Pecandu

Setiap detik dan setiap waktu ia selalu meng-update status Facebooknya, bahkan saat ia sedang di kamar mandi sekalipun. Yah namanya juga pecandu

contoh :
Khujanan, gak bawa jas hujan, enaknya neduh sambil mkn bakso nich,,,,
mao mkn tp kok gk da aok yachhhh......
@Ayam goreng Kalasan, duduk di kursi 46

Tipe ini memiliki sifat: narsis, kreatif, suka yang indah-indah, cuek, keras kepala, berpikir sederhana, sombong

5.Tipe Crispy

Yang ini adalah tipikal orang yang jayus, status yang dipasang tak banyak mendapat komen dan cenderung tak terlalu diperhatikan.

contoh :
Bosen..Boring..
Sekarang enaknya ngapain ya?
huft pengen nangis.............


Tipe ini memiliki sifat: ingin diperhatikan, manja, kekanakan, tertutup.

Alasan kenapa nangkap ayam dari samping ??


http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQ9gYRuXe-lLdtMcVwcJpIWO045ZmBlUilslQRkx-BGr846sMU&t=1&usg=__u21MRKUsDAxDBqjEBLsspRkY0i4= Pernah mencoba menangkap kelinci? Dengan mengendap-endap kita mengikuti gerak-gerik kelinci. Anehnya, si "playboy" itu tahu kalau diikuti. Dengan sigap langsung ia lari menjauh. Apakah kelinci punya radar di punggungnya? Ternyata, berdasarkan penelitian, satu mata kelinci memiliki sudut pandang sekitar 180o lebih sedikit. Berarti dengan kedua matanya ia bisa melihat sekeliling tempat ia berada tanpa berpaling.

Lalu, bagaimana harus menerobos radar mata seperti itu?

Ternyata mudah saja. Kita harus meniru lalat yang bisa menclok di hidung kelinci tanpa ketahuan. Kuncinya justru mengendap-endap dari depan. Aneh, ya?

Begitulah, meski bisa melihat sekeliling, tapi karena letak mata berada di sisi kiri dan kanan kepalanya, kelinci malah tidak bisa melihat hidungnya. Melalu jalur hidung inilah lalat bisa berkelit dari pandangan mata si kelinci.

Mata di samping memang bisa memberi ruang pandang yang lebih luas. Kuda, misalnya, memiliki sudut pandang sekitar 150o. Masih di bawah kelinci memang, sehingga untuk melihat tubuhnya kuda masih harus menoleh. Akan tetapi, sudut pandang itu lebih lebar dibandingkan milik manusia, yang hanya 120o.


Pun begitu, mata samping kalau tidak ditunjang dengan koordinasi penglihatan yang lengkap, ya sia-sia belaka. Sebabnya, mata 'kan bertugas memantau dan mengirim data ke otak. Jika kedua mata tidak bisa bekerja sama dengan baik, terpaksa otak mengolah data kiriman mata secara terpisah. Inilah yang menimpa ayam. Meski matanya di samping, karena koordinasi penglihatan jelek, ayam hanya bisa memanfaatkan satu matanya sekali pandang. Jadi, begitu ada betina lewat di samping kirinya, ayam jantan pun langsung mengaktifkan mata kirinya terus menerus. Nah, saat itulah, tangkap saja ayam dari sisi kanan. Pasti dapat! He-he-he ... ini hanya guyon. Tapi memang begitulah kalau mau menangkap ayam. Dari salah satu sisinya

Cermati Perilaku anda.. Apakah seprti Di bawah ini ?


Sesuatu yang tak lazim digolongkan sebagai kelainan. Begitu juga dalam kancah perilaku seksual. Di seputar kita bisa dijumpai penderita parafilia, pengidap gangguan psikoseksual. Mereka, umumnya laki-laki, menyukai kegiatan seksual tidak lazim mulai dari mengintip, memamerkan alat kelamin, sampai mengenakan pakaian wanita. 

Syahdan, di abad XI ada seorang istri bangsawan Inggris yang sangat dikagumi rakyatnya. Wanita cantik itu bernama Lady Godiva. Suaminya, Earl Leofric, penguasa Provinsi Mercia di Midland. Karena penduduk Coventry saat itu sangat menderita akibat tingginya pajak, ia memohon kepada sang suami untuk menurunkannya. Permintaan itu akan dikabulkan asal Lady Godiva berani berkuda keliling kota tanpa busana.
Tak disangka, Lady Godiva bersedia. Dengan menggunakan rambut pirangnya yang panjang sebagai penutup sebagian tubuhnya, ia naik kuda berkeliling kota. Rakyat yang sangat mencintainya bersepakat untuk tinggal di rumah dan menutup semua jendela mereka rapat-rapat. 

Rupanya, seorang pembantu tukang jahit bernama Tom berusaha mengintip dari celah jendela. Ia merasa bangga berhasil menyaksikan wanita cantik tanpa busana itu. Namun, akhirnya ia mendapatkan karma. Ia buta tak lama kemudian. 

Dongeng tentang “Tom si Pengintip” atau Peeping Tom ini kemudian diangkat sebagai istilah salah satu kelainan parafilia (gangguan psikoseksual yang kebanyakan diderita pria), yang disebut voyeurism

Ciri utama voyeurism (di dunia kedokteran dikenal sebagai skopofilia) adalah adanya dorongan yang tidak terkendali untuk secara diam-diam mengintip atau melihat wanita yang sedang telanjang, melepas pakaian, atau melakukan kegiatan seksual. 

Penderita memperoleh kepuasan seksual dari situ. Wanita yang diintip biasanya tak dia kenal. Mengintip menjadi cara eksklusif untuk mendapatkan kepuasan seksual. Anehnya, ia sama sekali tidak menginginkan berhubungan seksual dengan wanita yang diintip. Cuma berharap memperoleh kepuasan orgasme dengan cara masturbasi. 

Berbeda dengan pria normal - yang baru mendapatkan kepuasan seksual setelah melakukan persetubuhan (terkadang masturbasi) - penderita voyeurism sudah terpuaskan tanpa harus melakukan sanggama. Namun, penyuka film atau pertunjukan porno jangan takut dikatakan menderita kelainan ini, karena para pemain film itu dengan sengaja menghendaki dan menyadari bahwa mereka akan ditonton orang lain. 

Penyimpangan psikologis
Selain voyeurisme, masih ada jenis lain parafilia, seperti ekshibisionisme, fetisisme, transvestisme, masokisme, paedofilia, dll. Ciri utama penyimpangan psikoseksual ini ialah timbulnya fantasi atau tindakan yang tidak lazim dan merupakan keharusan untuk mendapatkan kepuasan seksual. Fantasi ini cenderung berulang secara mendadak dan terjadi dengan sendirinya. Penyebab utamanya biasanya berhubungan dengan faktor psikologis. Sedangkan gangguan fungsi karena kelainan atau gangguan organik pada alat kelamin tidak dimasukkan dalam parafilia. 

Bila yang dibayangkan dalam fantasi penderita parafilia tidak bisa dimanifestasikan dengan sesungguhnya, baik saat melakukan kegiatan seksual sendirian atau dengan pasangan, maka hal yang dibayangkan haruslah terdapat dalam fantasi yang menyertai masturbasi atau persetubuhan. Karena saat itulah nafsu erotiknya baru bangkit. Sebaliknya, bila tidak terdapat fantasi parafiliak yang dibayangkan, maka kepuasan seksual atau orgasme tidak akan tercapai. 

Ciri lain parafilia, perilaku demkian umumnya tidak membuat mereka cemas atau depresi, meski dalam beberapa kasus ada juga yang merasa bersalah, malu, atau depresif karena seringnya melakukan kegiatan seksual tidak lazim itu. 

Namun, para penderita sering tidak mampu melakukan hubungan seksual yang penuh kasih sayang secara timbal balik. Juga terdapat disfungsi psikoseksual seperti nafsu seksual normal yang terhambat, orgasme terhambat, ejakulasi dini, atau pada wanita timbul diprapeunia (vagina terasa nyeri waktu melakukan hubungan seksual). 

Dalam dirinya juga terjadi gangguan kepribadian, terutama ketidakdewasaan emosi. Hubungan sosial dan seksual dapat terganggu bila perilaku seksual itu diketahui orang dekatnya, umpamanya istrinya. Atau bila pasangan seksualnya menolak ikut serta dalam kegiatan seksual tidak lazim itu. 

Penderita sendiri rata-rata tidak merasa atau menganggap dirinya sakit atau mengidap kelainan seksual sampai mendapat perhatian dokter akibat perbuatan seksual itu menimbulkan konflik di sekitarnya. 

Pendekatan pada penderita hendaknya dengan penuh pengertian, tidak dengan menghakimi atau mempersalahkan. Juga dicoba menyelami perasaan dan jiwa mereka karena acap kali gangguan itu terbentuk dari keinginan dan pengalaman masa lalu. 

Boneka wanita pun menggairahkan
Sementara itu penderita fetisisme (dari kata fetisy: simbol atau idola) kebanyakan menggunakan benda mati sebagai cara eksklusif untuk mencapai kepuasan seksual. Fetisy dapat berupa suatu bagian dari tubuh wanita seperti rambut, bulu kemaluan, atau kuku. Dapat juga berupa pakaian atau benda lain milik wanita macam BH, kaus kaki, syal, sepatu, dan tas. Ada pula yang berkaitan dengan fetisys di masa kecil. Misalnya, sewaktu kecil berkali-kali mengalami ketegangan seksual secara mendadak saat tubuhnya bersentuhan dengan rambut kakak perempuannya yang berwarna kemerahan, maka rambut wanita berwarna demikian menjadi fetisy-nya. 

Kegiatan seksual dapat ditujukan pada fetisy itu sendiri seperti melakukan masturbasi menggunakan BH atau sepatu, lalu berejakulasi ke dalamnya. Atau, fetisy diintergrasikan dengan kegiatan seksual dengan orang lain, misalnya menuntut agar pasangannya mengenakan BH warna tertentu atau sepatu berhak tinggi saat melakukan kegiatan seksual. Benda-benda itu mutlak dibutuhkan untuk dapat membangkitkan nafsu seksualnya. 

Pada fetisisme ringan, fetisy hanya merupakan daya tarik tetapi masih mementingkan kehadiran pemilik benda itu. Namun, bagi penderita fetisisme sejati, fetisy saja sudah cukup. 

Termasuk dalam golongan fetisisme adalah manekinisme yang fetisy-nya berupa manekin (patung pamer pakaian) di toko. Ada lagi pigmalionisme yang fetisy-nya berbentuk arca hasil pahatan. Istilah ini diambil dari nama raja Cyprus, Pygmalion, yang jatuh cinta pada patung wanita hasil pahatannya sendiri. 

Seorang fetisys ada kalanya bisa berurusan dengan aparat hukum karena mencuri BH yang sedang dijemur, atau tiba-tiba menggunting rambut seorang wanita yang lantas mengadukannya. 


Senang berpakaian wanita
Kelainan transvestisme mungkin lebih terdengar aneh. Pria heteroseksual dalam fantasinya atau secara aktual mengenakan pakaian wanita untuk membangkitkan nafsu seksual dan kemudian mendapatkan kepuasan seksual. Mengenakan pakaian wanita merupakan pernyataan identifikasi diri sebagai “wanita” (feminine identification). Bila keinginan mengenakan pakaian wanita tidak terlaksana, ia akan sangat frustrasi. 
Ada kaum transvestit yang melakukan hal itu di kamar tidurnya sendirian, lalu bercermin memandangi dirinya. Pada waktu mengenakan pakaian wanita inilah terjadi ereksi. Di sini orgasme dapat terjadi spontan atau lewat masturbasi. Transvestit lain terdorong untuk mondar-mandir di jalan dengan berpakaian wanita lengkap dengan rambut palsu, tata rias wajah, dan perhiasannya. Ia dapat sangat teliti dan mahir dalam “menyulap” dirinya menjadi wanita, sehingga sering sangat mirip wanita. 

Biasanya kelainan ini bermula sejak anak-anak atau remaja. Seperangkat pakaian yang disukai dapat menjadi benda yang merangsang nafsu seksualnya. Awalnya dipakai pada saat masturbasi, kemudian saat persetubuhan. Yang dikenakan mula-mula hanya terbatas cross-dressing parsial (hanya mengenakan BH dan celana dalam), lama-kelamaan mengenakan pakaian wanita lengkap, cross-dressing total. Yang terakhir dilakukan ketika si penderita mulai merasa mampu berdikari, sekitar masa remaja sampai dewasa muda. Frekuensi kejadiannya makin lama makin meningkat dan akhirnya menjadi kebiasaan. 

Seiring dengan bertambahnya usia, kecenderungan untuk mendapatkan kepuasan seksual melalui cara ini dapat berkurang atau bahkan hilang. Walaupun ada kalanya sejumlah kecil transvestit muncul pada usia lebih lanjut, yang menghendaki mengenakan pakaian wanita dan hidup sebagai wanita secara tetap. 

Dalam kasus terakhir ini transvestisme berubah menjadi transeksualisme; penderita ingin berganti kelamin, menjadi seperti lawan jenis, dan tidak lagi mendapat kepuasan seksual hanya dengan cross-dressing. Penderita merasa dirinya benar-benar wanita. 

Takut tertangkap basah
Ekshibisionisme penis merupakan jenis parafilia lainnya. Pada kelainan psikoseksual ini penderita senang mempertontonkan penisnya kepada orang tidak dikenal. Tujuannya untuk memperoleh kepuasan seksual tanpa maksud untuk melakukan kegiatan seksual dengan orang yang melihatnya. Kepuasan seksual diperoleh penderita saat melihat reaksi terperanjat, takut, kagum, jijik, atau menjerit dari orang yang melihatnya. Orgasme dicapai dengan melakukan masturbasi pada saat itu juga atau sesaat kemudian. 
Sebelum beraksi, ia terus merasa gelisah, tercekam, dan tegang. Perasaannya akan terasa lega begitu berhasil memamerkan penisnya pada wanita dewasa atau anak dengan usia dan bentuk tubuh sesuai keinginannya. Pada saat melakukan ia seolah-olah bermimpi, tidak mengetahui keadaan sekitarnya dan tidak menyadari bahaya akan tertangkap. Setelah itu muncul perasaan menyesal dan takut ditangkap. Namun, perasaan ini tidak cukup kuat untuk mencegahnya berbuat ulang pada kesempatan lain. 

Dalam banyak kasus tindakan didahului suatu periode di mana ia pergi ke suatu tempat sepi dan menunggu sampai hari agak gelap. Namun, ada pula ekshibisionis yang tidak menghindari suasana ramai sehingga tidak malu-malu melakukan perbuatannya di toko, kamar tunggu praktik dokter, atau jendela rumahnya pada siang bolong. Ada pula yang timbulnya secara impulsif karena perasaan ingin melakukannya timbul seketika, sehingga tanpa pikir panjang ia menuruti dorongan hatinya. 

Acap kali seorang ekshibisionis dapat melakukan tindakan pengamanan supaya tidak tertangkap basah saat melakukannya. Ia teliti dulu sebelumnya apakah ada pria lain yang mengamatinya atau menutupi kembali penisnya bila tiba-tiba muncul seseorang yang tidak diinginkan. Ekshibisionis banyak ditemukan pada usia 20-an dan banyak di antaranya mengalami kesulitan ereksi dalam aktivitas seksual lainnya. 

Sadis dan menakutkan
Jenis-jenis parafilia tadi tidak melibatkan kontak seksual yang merugikan lawan jenis. Tidak demikian dengan sadomasokisme dan paedofilia. Pada sadomasokisme terdapat penggabungan unsur sadistik dan masokistik saat melakukan hubungan seksual. Dikatakan sadistik kalau melukai atau menyakiti orang lain secara sengaja atau dengan ancaman demi kepuasan seksual. Dibilang masokistik kalau rangsangan seksual diperoleh ketika menjadi sasaran rasa sakit atau ancaman rasa sakit. 
Meskipun kelainan itu secara fisik dan psikologis membahayakan, sebagian besar penderita sadar akan risikonya dan tetap berada dalam batas-batas yang sebelumnya telah ditentukan. 

Yang lebih menyedihkan bila kelainan itu berupa paedofilia. Sebab, sasaran kepuasan seksualnya diarahkan pada anak-anak yang belum puber. Sekitar dua pertiga korban kelainan ini adalah anak-anak berusia 8 - 11 tahun. Kebanyakan paedofilia menjangkiti pria, namun ada pula kasus wanita berhubungan seks secara berulang dengan anak-anak. Banyak kaum paedofil mengenali korbannya, misalnya saudara, tetangga, atau kenalan. Kaum paedofil dikategorikan dalam tiga golongan yakni di atas 50 tahun, 20-an hingga 30 tahun, dan para remaja. Sebagian besar mereka adalah para heteroseksual dan banyak juga para ayah.